Kamis, 24 Oktober 2013

5 Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya


Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Bahkan, jika yang dikonsumsi berlebihan adalah makanan sehat. Bukannya menjadikan tubuh sehat, makanan sehat dengan konsumsi berlebihan justru akan membuat tubuh tak sehat. Berikut tujuh makanan sehat yang bisa membuat overdosis tak baik

1. Wortel
 

Mengonsumsi wortel secara berlebihan tidaklah selalu berbahaya. Namun, mengonsumsi wortel secara berlebihan akan membuat tubuh aneh dan sedikit memalukan. Betakaroten, yakni pemberi warna oranye pada wortel, akan larut dalam lemak. Jadi, tubuh akan menyimpannya untuk digunakan kemudian hari. Terlalu banyak betakaroten akan membuat tubuh berwarna seperti wortel. Kejadian ini paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak.

2. Ikan Tuna

 

Ikan besar seperti tuna adalah pemilik takhta tertinggi dalam rantai makanan. Hal ini membuat tuna cenderung mengandung banyak merkuri akibat efek akumulasi dari mangsa yang juga memakan ikan lainnya. Jika dikonsumsi lebih dari 6 ons per minggu, tubuh akan keracunan merkuri dari ikan tuna. Oleh sebab itu, tuna harus dihindari oleh wanita hamil. 
 
3. Belimbing



Konsumsi buah memang memiliki banyak manfaat. Namun, mengonsumsi terlalu banyak belimbing justru dapat mengakibatkan keracunan. Gejalanya meliputi muntah, cegukan, tekanan darah rendah, lemas, dan kejang. Dalam kasus ekstrim, keracunan belimbing dapat menyebabkan gagal ginjal. Ini terjadi karena belimbing berperan sebagai depresan pada sistem saraf pusat, seperti halnya alkohol.


4. Kopi



Kopi yang menekan depresi akan menjadi berbahaya saat dikonsumsi secara berlebih. Terlalu banyak minum kopi akan menyebabkan jantung berdebar, pusing, kebingungan, dan bahkan serangan jantung.

5. Air




Terlalu mengonsumsi banyak air tanpa mempertimbangkan kadar natrium dan kalium di dalamnya akan membuat sel dalam darah menjadi lebih encer. Ini berarti sel-sel tidak akan berfungsi dengan baik karena mereka tidak mampu mengirimkan sinyal listrik









6 Gunung Untuk Pendaki Pemula


Ada beberapa gunung yang tidak terlalu tinggi. Ditambah jalur pendakian yang landai dan adanya arena outbound keluarga, membuat gunung-gunung ini relatif aman untuk traveler yang baru mau mencoba mendaki. Disusun detikTravel, Kamis (12/9/2013) berikut 5 gunung yang nyaman untuk didaki para pemula:

1. Gunung Papandayan



Dengan ketinggian 2.665 mdpl, Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki trek yang cenderung landai. Traveler bisa mendirikan tenda di Pondok Salada dan Tegal Alun. Pondok Salada berupa tanah lapang dan padang edelweis yang luas.

Dari sini, Anda bisa melihat langsung Hutan Mati yang dipenuhi pohon-pohon mati tanpa daun. Tegal Alun mirip Alun-alun Suryakencana di Gunung Gede, tanah luas yang dipenuhi bunga edelweiss saat musim hujan. Untuk mencapai Pondok Salada, traveler hanya perlu trekking selama sekitar 2 jam, lalu 3 jam hingga Tegal Alun.

2. Gunung Putri



Berkemah di Gunung Putri di Cihideung, Bandung cocok bagi pemula atau traveler yang ingin melepas penat menikmati panorama alam yang hijau. Jika ingin merasakan alam liar yang sebenarnya, Anda dapat berjalan lebih jauh sekitar 3 km ke arah gunung.

Saat trekking ke Gunung Putri, traveler akan disuguhkan pemandangan hamparan luas perkebunan teh, lalu melalui beberapa jurang, tebing, dan curug yang masih asri. Jangan lupa membawa makanan yang praktis dimasak, serta jaket karena cuacanya cukup dingin.

3. Gunung Gede-Pangrango



Taman Nasional Gunung Gede Pangrango membentang di 3 wilayah: Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Inilah gunung favorit para pendaki saat akhir pekan. Gunung ini cocok bagi pemula. Meski demikian, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango masih sangat terjaga keasliannya.

Pengelola setempat melarang pendaki meninggalkan sampah saat naik ke dua gunung ini. Kelengkapan alat pendakian juga akan di cek petugas sebelum Anda mulai mendaki. Hamparan padang edelweiss di Alun-alun Suryakencana dan Alun-alun Mandalawangi sangat memanjakan mata!
4. Gunung Ijen



Gunung Ijen di Banyuwangi yang terkenal dengan kawah yang memesona. Bagi pemula, gunung ini patut coba didaki karena cukup menantang dengan kemiringan 60 derajat pada dinding kawahnya. Puncak Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.443 mdpl.



Jangan lupa siapkan stamina dan kamera untuk memotret keindahan Kawah Ijen. Ada baiknya bila traveler tidak memakai sendal jepit selama berjalan di Kawah Ijen. Utamakan keselamatan! Dari dekat, traveler dapat melihat kawah dengan asap belerang yang mengepul.

5. Gunung Bunder



Gunung Bunder berada di Bogor, Jawa Barat. Ketinggiannya antara 750-1.050 mdpl. Kawasan ini terkenal oleh banyaknya curug (air terjun) yang dekat dengan jalan raya, sehingga mudah dijangkau. Wisatawan bisa mendirikan tenda di Bumi Perkemahan Gunung Bunder. Di sini ada fasilitas outbound yang bisa diikuti oleh Anda dan keluarga.

Untuk mencapai Gunung Bunder, traveler bisa bertolak dari Kota Bogor menuju ke arah Institut Pertanian Bogor (IPB) kampus Dramaga. Lalu perjalanan dilanjutkan ke arah Ciampea, Cibungbulang, kemudian sampailah Anda di Gunung Bunder.

6. Gunung Api Purba



Gunung Api Purba di Yogyakarta atau dikenal dengan Gunung Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta memiliki medan yang tidak terlalu berat dan terjal. Di sinilah traveler mendaki dan melihat cantiknya Kota Gudeg dari ketinggian.

Trek yang mudah dilalui membuat gunung ini aman bagi pendaki pemula. Meski begitu, Anda harus berhati-hati saat melangkah di bebatuan besar. Jarak tempuh dari pos keamanan sampai puncak gunung kurang lebih 1,5 jam. Selain itu, terdapat 5 Pos untuk traveler beristirahat selama perjalanan dari kaki gunung sampai puncak.

Selasa, 30 April 2013

Resume Masalah Ekonomi


RESUME MASALAH EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Masalah ekonomi sering kali kita temui di kehidupan sehari-hari dimanapun dan kapanpun. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi yang sampai saat ini susah untuk di atasi
1.    Pendidikan yang kurang
2.    Lahan lapangan pekerjaan yang sedikit
3.    Anggaran lahir lebih tinggi dari kematian
4.    SDM yang sangat rendah
Dan ada pula beberapa faktor yang harus di perbaiki agar masalah ekonomi dapat di selesaikan
1.    Perbanyak lapangan pekerjaan
2.    Lakukan penambahan SDM yang memadai
3.    Peningkatan standarisasi pendidikan

Sebenarnya masalah ekonomi bukan hanya sebuah masalah yang harus diatasi oleh pakar ekonomi saja. Masalah ekonomi ini adalah sebuah masalah yang harus dicari solusinya secara bersama sama.
Ekonomi suatu bangsa adalah hal yang sangat vital. Negara yang memilki ekonomi yang kuat, dapat dipastikan bahwa ekonomi yang kuat ini akan menyokong sendi – sendi kehidupan yang lain. Bidang pendidikan, social budaya, pemerintahan dan aspek yang lain pun juga akan kuat.
Jika ekonomi suatu Negara lemah dan tak berdaya maka dapat dipastikan bahwa bidang – bidang yang lainnya pun juga berada dalam hal yang tak baik. Namun begitu tidak semua kalangan bisa mengindentifikasi masalah ekonomi dengan mudah. Mereka umumnya sulit menuliskan, melukiskan dan mengatakan yang sebenarnya telah dicerna pikiran.
Jadi untuk menaikan stadarisasi ekonomi memerlukan kerjasama antara pemerintah dan rakyatnya agar semua keluhan yang selama ini selalu di permasalahkan akan cepat teratasi dan masalah ekonomi pun dapat cepat terata

Masalah Ekonomi




MASALAH EKONOMI
Permasalahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut.

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.

2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

3. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan  tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.

4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial masyarakat.

5. Inflasi
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.


Selasa, 02 April 2013

EKONOMI



Ruang Lingkup Ekonomi

 
Pengertian Ilmu Ekonomi dan Ruang Lingkupnya Istilah ‘ekonomi’ berasal dari bahasa Yunani asal kata ‘oikosnamos’ atau oikonomia’ yang artinya ‘manajemen urusan rumah-tangga’, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan.
Namun sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumberdaya secara fundamental perlu diadakan efesiensi termasuk pekerja dan produksinya, maka dalam bahasa modern istilah ‘ekonomi’ tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa definisi tentang ilmu ekonomi. Menurut Albert L. Meyers ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah; pertama, tentang “kebutuhan” yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang” pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek yang kedua inilah menurut Lipsey yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas. Itulah sebabnya maka manusia di dalam hidupnya selalu berhadapan dengan kekecewaan maupun ketidakpastian. Definisi ini nampaknya begitu luas sehingga kita sulit memahami secara spesifik. Ahli ekonomi lainnya yaitu J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kemakmuran.
Kemakmuran menjadi tujuan sentral dalam kehidupan manusia secara ekonomi, sesuai yang dituliskan pelopor “liberalisme ekonomi” oleh Adam Smith dalam buku “An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations” tahun 1976. Namun dengan cara bagaimana manusia itu berusaha mencapai kemakmurannya ? Dalam definisi yang dikemukakan Meij memang tidak dijelaskan. Kemudian Samuelson dan Nordhaus mengemukakan “Ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson 2 bahwa ilmu ekonomi itu merupakan ilmu pilihan.
Ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.
Jika disimpulkan dari tiga pendapat di atas walaupun kalimatnya berbeda, namun tersirat bahwa pada hakikatnya ilmu ekonomi itu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang diharapkan, dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka/terbatas itu.
Dengan kata lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.
MASALAH POKOK EKONOMI
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
2. Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.
SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Kebutuhan adalah kegunaan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi dua :
  1. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang, misalnya makan dan minum.
  2. kebutuhan non ekonomi adalah yang tidak dapat di nilai dengan uang.
Kebutuhan ekonomi pada dasarnya bersifat :
  1. Berbeda untuk setiap orang maupun kelompok
  2. Tidak sama sepanjang waktu
  3. Berkembang dalam jumlah kualitasnya
  4. Saling melengkapi atau saling berlawanan
Dari segi kepentingannya, kebutuhan dibedakan :
  1. Kebutuhan primer adalah kebutuhan mutlak harus dipenuhi, missal makan dan minum
  2. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya orang dapat hidup lebih baik, misalnya buku bacaan
  3. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bisa terpenuhi setelah kebutuhan sekunder.